Piala FA dikenal dengan kejutan-kejutan luar biasa di dunia sepak bola. Simak kisah tim-tim kecil yang berhasil mengalahkan raksasa sepak bola dalam sejarah turnamen ini.
Keajaiban Piala FA: Menelusuri Kejutan Bersejarah dalam Sepak Bola
Piala FA adalah salah satu turnamen sepak bola tertua dan paling bergengsi di dunia. Sejak didirikan pada tahun 1871, kompetisi ini telah menjadi ajang pertarungan antara klub-klub besar dan kecil, menciptakan banyak kisah kejutan yang mengguncang dunia sepak bola.
Salah satu keunikan dari Piala FA adalah formatnya yang terbuka, di mana tim dari divisi bawah berkesempatan menghadapi klub-klub raksasa Premier League. Hal ini sering kali melahirkan keajaiban, ketika tim-tim kecil yang dianggap tidak memiliki peluang justru membalikkan prediksi dan menyingkirkan tim besar.
Dalam artikel ini, kita akan menelusuri beberapa kejutan terbesar dalam sejarah Piala FA, yang membuktikan bahwa dalam sepak bola, tidak ada yang mustahil.
1. Wimbledon vs Liverpool (Final Piala FA 1988) – “The Crazy Gang” Menaklukkan Raksasa
Pada final Piala FA 1988, Liverpool yang saat itu merupakan salah satu klub terkuat di Inggris menghadapi Wimbledon, tim kecil yang baru beberapa tahun bermain di divisi utama. Semua prediksi mengarah pada kemenangan Liverpool, tetapi Wimbledon justru menciptakan salah satu kejutan terbesar dalam sejarah turnamen ini.
Gol Lawrie Sanchez pada babak pertama membawa Wimbledon unggul 1-0, dan penjaga gawang mereka, Dave Beasant, menjadi kiper pertama yang berhasil menepis penalti dalam final Piala FA. Liverpool yang dihuni bintang-bintang besar seperti John Barnes dan Ian Rush gagal menyamakan kedudukan, dan Wimbledon pun meraih gelar bersejarah mereka.
2. Wrexham vs Arsenal (1992) – Klub Divisi Bawah Menghancurkan The Gunners
Salah satu kejutan terbesar dalam sejarah Piala FA terjadi pada putaran ketiga tahun 1992, ketika Arsenal yang merupakan juara bertahan liga Inggris harus menghadapi Wrexham, tim kecil dari Divisi Keempat.
Arsenal, yang diperkuat pemain-pemain seperti Tony Adams dan Ian Wright, unggul terlebih dahulu melalui gol Alan Smith. Namun, dalam delapan menit terakhir, Wrexham mencetak dua gol cepat melalui Mickey Thomas dan Steve Watkin, mengubah skor menjadi 2-1 dan menyingkirkan Arsenal dari turnamen.
Kemenangan ini menjadi salah satu contoh paling ikonik bagaimana tim kecil bisa mengalahkan raksasa sepak bola di Piala FA.
3. Sutton United vs Coventry City (1989) – Kemenangan Klub Non-Liga
Pada musim 1988/89, Coventry City datang ke pertandingan melawan Sutton United sebagai tim favorit kuat. Coventry adalah klub Divisi Pertama dan bahkan pernah memenangkan Piala FA pada tahun 1987.
Namun, Sutton United, yang saat itu bermain di divisi non-liga, justru mengejutkan dunia dengan meraih kemenangan 2-1 atas Coventry. Gol dari Tony Rains dan Matthew Hanlan memastikan bahwa Sutton United menjadi salah satu tim non-liga yang berhasil mengalahkan klub papan atas di era modern Piala FA.
4. Bradford City vs Chelsea (2015) – Keajaiban di Stamford Bridge
Pada tahun 2015, Chelsea yang saat itu dilatih oleh José Mourinho dianggap sebagai salah satu tim terkuat di Eropa. Mereka memiliki skuad bertabur bintang seperti Didier Drogba, Cesc Fàbregas, dan Eden Hazard.
Dalam pertandingan putaran keempat melawan Bradford City, Chelsea memimpin 2-0 terlebih dahulu, dan banyak yang mengira laga ini sudah selesai. Namun, Bradford mencetak empat gol berturut-turut, mengejutkan publik Stamford Bridge dengan kemenangan 4-2.
Kemenangan ini bukan hanya menjadi kejutan besar, tetapi juga dianggap sebagai salah satu hasil terbaik yang pernah dicapai oleh tim dari divisi bawah dalam sejarah Piala FA.
5. Lincoln City vs Burnley (2017) – Klub Non-Liga ke Perempat Final
Lincoln City mencetak sejarah di Piala FA 2016/17 dengan menjadi klub non-liga pertama dalam lebih dari 100 tahun yang berhasil mencapai perempat final.
Di babak kelima, mereka menghadapi Burnley, yang saat itu bermain di Premier League. Lincoln tidak dianggap memiliki peluang besar, tetapi gol Sean Raggett di menit ke-89 memastikan kemenangan 1-0 dan mengirim mereka ke perempat final – sesuatu yang belum pernah dilakukan klub non-liga sejak tahun 1914.
6. Shrewsbury Town vs Everton (2003) – Kejutan dari Klub Kecil
Pada tahun 2003, Everton, yang saat itu bermain di Premier League, harus menghadapi Shrewsbury Town yang berada di divisi bawah.
Dengan David Moyes sebagai manajer Everton dan tim yang diperkuat oleh Wayne Rooney yang masih muda, banyak yang mengira Everton akan menang mudah. Namun, Shrewsbury menang 2-1, berkat dua gol dari Nigel Jemson, yang mencetak sejarah sebagai salah satu pemain yang menyingkirkan klub besar seorang diri.
Mengapa Piala FA Selalu Memberikan Kejutan?
Ada beberapa alasan mengapa Piala FA selalu menghadirkan kejutan besar:
-
Format Turnamen yang Terbuka
- Klub dari berbagai divisi bisa saling berhadapan, memberikan kesempatan bagi tim kecil untuk menghadapi raksasa.
-
Semangat Underdog
- Tim kecil sering kali bermain dengan semangat juang tinggi dan tanpa beban, sementara tim besar bisa saja meremehkan lawan mereka.
-
Tekanan di Pihak Tim Besar
- Klub-klub besar sering kali memiliki jadwal yang padat dan mungkin menurunkan tim cadangan, memberi peluang bagi tim kecil untuk mengejutkan mereka.
Kesimpulan: Piala FA dan Keindahan Sepak Bola
Piala FA telah memberikan banyak momen bersejarah yang membuktikan bahwa dalam sepak bola, segalanya mungkin terjadi. Dari Wimbledon yang mengalahkan Liverpool hingga Bradford City yang menggulingkan Chelsea, turnamen ini selalu penuh dengan keajaiban.
Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa dalam sepak bola, tim kecil bisa bermimpi besar dan menantang raksasa sepak bola dunia. Inilah yang membuat Piala FA tetap menjadi turnamen yang menarik dan penuh kejutan.
⚽ Siapakah tim kejutan favoritmu dalam sejarah Piala FA?
⚽ Apakah menurutmu ada kejutan besar yang akan terjadi di edisi Piala FA berikutnya?
⚽ Terus dukung sepak bola dan nikmati keajaiban yang ditawarkan Piala FA!
MB8 selalu penuh dengan kejutan – itulah yang membuatnya begitu spesial! ⚽🔥
Keep update with the latest football news.